Batik (Photo credit: oh sk via Foter.com / CC BY) |
Sudah bukan hal yang asing lagi kalau batik itu adalah warisan "emas" Indonesia. Semua orang, mulai dari tua hingga muda pasti tahu akan akan itu. Namun demikian, sayangnya banyak pula masyarakat Indonesia yang mengganggap batik adalah busana kuno dan ketinggalan zaman.
Setiap ada anak muda yang pakai batik pasti diejek dan dianggap kakek-kakek. Alhasil, beberapa daerah di indonesia yang dimana ada golongan anak muda pecinta batik jadi takut dan malu untuk menggunakannya didepan teman dan umum. Jika saja hal ini terus berlanjut, ya ujung-ujungnya batik malah bakalan jadi kuno.
Bagaimana tidak? Jika suatu benda yang dianggap kuno dan mulai terlupakan tentu saja itu namanya kuno. Tapi, sebagai warga negara Indonesia tentu saja tidak ingin dianggap kuno bukan.
Karena itu, sudah sepantasnya kita harus memulai untuk memahami dan menyadari betapa berharganya warisan batik. Hal itu karena Batik adalah kepunyaan kita dan kalau dianggap kuno tentu kita juga termasuk kuno. Pastinya, enggak ada orang yang mau dianggap kuno bukan, apalagi anak muda.
Sebab itulah, anak muda sekarang harusnya bisa bangga dengan adanya batik. Jangan pernah sekali-kali anggap batik itu kuno, karena jika dianggap begitu maka akan jadi begitu. Sebaliknya, jika kita anggap batik itu modern maka semua persepsi tentang kekunoan batik akan musnah dan terlupakan.
Namun demikian, sayangnya tradisi batik ini kayaknya sulit untuk diperkuat. Bagaimana mau diperkuat, kalau penggunanya saja masih ogah dan malu-maluan saat memakainya. Kalaupun berani, anak-anak muda hanya pakai batik disaat-saat tertentu saja, misalnya nih di saat mau nikah dan itu pun sekali seumur hidup.
Sebenarnya, enggak salah juga sih kalau batik itu dibilang kuno. Soalnya, penggunanya rata-rata adalah kaum bapak-bapak dan kakek-kakek. Selain itu, anggapan kuno ini datang juga akibat kurangnya inovasi pada batik, sehingga anak muda pun jadi kurang berminat untuk memakainya.
Akan tetapi, sepertinya anggapan kalau "batik kurang inovasi" ternyata itu hanya lah tempo dulu saja. Sekarang ini terbukti kalau batik sudah mendunia. Banyak juga turis-turis asing yang mengunjungi Indonesia akhirnya kepincut dan "jatuh cinta" terhadap batik Indonesia.
Bule Aja Suka Batik, Kita Juga Harus! (dielis) |
Hal ini sebenarnya bukannya tanpa alasan, karena batik itu sebenarnya istimewa, mulai dari desainnya, pembuatannya, warnanya, hingga inovasi-inovasi baru yang turut menyelinginya. Ya, inovasi pada Batik ini memang amat penting dan merupakan prioritas utama.
Salah satu pembuat Batik di Yogyakarta (Irwandy Mazmir) |
Dengan kehadiran inovasi, batik tidak hanya menjadi laku dipasaran serta meningkatkan perekonomian masyarakat. Tetapi juga sekaligus melestarikan tradisi dengan mode inovasi. Meskipun mode Batik aslinya harus ditinggalkan tapi mau tidak mau itu tetap harus dilakukan demi menarik minat kalangan muda.
Lagi pula, menambahkan inovasi pada batik itu bukanlah termasuk sebagai tindakan merusak tradisi. Sebaliknya, dengan adanya inovasi maka akan membuat Batik jadi justru berkembang dan kaya akan sejarah layaknya teknologi yang Anda gunakan sekarang.
Dan kalau pun enggak suka Batik, ya kalau tidak dipakai dibadan juga nggak apa-apa. Toh, selain bisa dipakai di Badan, Batik juga bisa diterapkan dimana aja, mulai dari taplak meja, gorden, kerajinan tangan atau lainnya.
Taplak meja ini membuktikan kalau batik itu bisa berinovasi (Nseika) |
Kerajinan tangan ini juga bentuk inovasi batik (Irwandy Mazmir) |
Nah, berbicara mengenai Batik, tentunya enggak bakal lepas dari kota yang memproduksinya. Ya, salah satu kota yang terkenal akan Batik-nya di Indonesia adalah Yogyakarta. Di kota Jogja terdapat banyak industri batik yang memproduksi berbagai macam corak batik, baik kuno hingga modern yang berbumbu inovasi. Di kota wisata plus budaya ini pula, kabarnya akan ada event International Batik Biannale Festival 2016 yang mengusung tema Tradition for Innovation dan yang pastinya acara ini berkaitan dengan Batik.
NB: Semua gambar berada dibawah lisensi creativecommons yang artinya gratis untuk digunakan untuk kepentingan apapun, bahkan komersial.
NB: Semua gambar berada dibawah lisensi creativecommons yang artinya gratis untuk digunakan untuk kepentingan apapun, bahkan komersial.